Sebagai official broadcaster perhelatan akbar sepak bola Eropa (EURO 2008) untuk Indonesia, MNC telah merampungkan menyiarkan seluruh pertandingan dari pembuka hingga penutupan, yang berakhir Senin (30/6) dini hari.
Dengan selesainya perhelatan Euro, seharusnya banyak pihak yang patut berterima kasih kepada MNC Groups, termasuk saya mungkin. Walaupun sempat terkendala hilangnya siaran saat pertandingan semifinal, sehingga pemirsa tidak bisa menyaksikan gol kedua Turki dan German, namun banyak hal yang membawa manfaat untuk masyarakat Indonesia.
Namun seorang teman sempat bertutur sebelum saya menuliskan ini : “Kenapa harus berterima kasih, Cep (chepy). kan itu bagian dari komersialisme perusahaan mereka. Kita nonton gak gratis loh Cep, kita harus mau menelan berpuluh-puluh iklan saat sebelum, jeda istirahat dan sesudah pertandingan.”
“Nah itu dia alasannya…” jawab saya singkat pada dia.
Begini ceritanya,….Lepas dari tujuan utama untuk mengeruk bisnis dari iklan atau yang lainnya, MNC menurut saya berhasil menyuguhkan Expect Emotions kepada pemirsa Indonesia sesuai dengan slogan Euro. Saya bukannya sedang menjalankan praktik sebagai Markom atau PRnya MNC, namun ada beberapa yang menurut saya menarik dari hajatan empat tahunan tersebut.
Pertama, dengan berhasilnya memegang hak siar Euro 2008 untuk Indonesia berarti MNC melalui tv-tvnya menyuguhkan tayangan sepak bola gratis bagi masyarakat Indonesia (cuma-cuma untuk penikmat bola bukan untuk pengiklan).
Tontonan gratis dilayar RCTI, TPI, dan Global TV tersebut setidaknya datang di saat yang tepat. Datang disaat rakyat Indonesia terjepit kondisi ekonomi, sesaat setelah harga BBM naik. Bagi masyarakat Indonesia (termasuk saya) yang merasa susah dengan naiknya BBM (yang juga berimbas naiknya kebutuhan lain) tayangan gocekan bola Cristian Ronaldo, kekompakan tim Matador Spanyol, hingga seksinya suporter bola merupakan suplemen mujarab yang sementara waktu mampu menghilangkan kesusahan. Sama tuh seperti suplemen minuman yang sering di tv, cuman bisa sesaat menghilangkan capek tapi pas efeknya habis ya tambah capek.
Tidak hanya masyarakat saja yang merasa dihibur oleh Euro, namun pemerintah terutama yang terkait penentu kebijakan naiknya BBM juga ikut senang dengan adanya siaran Euro.
Sebab liat saja 3 dari 11 televisi nasional (RCTI, TPI, Global TV) dengan intens menyemarakan Euro, tidak hanya siaran langsung namun juga dengan berbagai acara lainnya. Belum lagi stasiun tv non group MNC yang juga mau tidak mau selalu menyisipkan euforia Euro di pemberitaan mereka. Itu masih televisi, belum lagi media cetak, radio, internet dan lainnya. Nah dari fenomena pemberitaan media yang begitu gencar, jelas issue Euro sejenak mampu menenggelamkan issue kenaikan BBM. Kalau bahasanya wartawan, news value-nya lebih dapat !
Gak percaya ? coba cermati demo-demo mulai berkurang kan ? Media menilai news value Euro lebih dari demo BBM. Sehingga pertandingan-pertandingan Euro pun beberapa hari sempat menjadi headline, terutama ketika bagaimana Belanda mencukur Italia dan Perancis dengan skor telak, atau bagaimana ketika tim papan catur, Kroasia melumat Jerman.
Memang sih, pengalihan issue menolak kenaikan BBM sebelumnya telah terjadi sesaat setelah tragedi Monas 2 Juni, dimana FPI secara membabi buta menyerang sebuah kelompok yang menyeruhkan kebebasan berkeyakinan. Namun dengan adanya euforia Euro, suara teman-teman yang menyeruhkan penolakan kenaikan BBM semakin tak terekspose. Yang senang pemerintah juga kan ?
Dimilikinya lisensi tayangan Euro untuk Indonesia juga tentunya membawa berkah tersendiri buat Agency Periklanan. Sebab tentu agency-agency iklan kebanjiran order untuk membuat iklan tematik seputar Euro. Pasti semua telah melihat Iklan sebuah minuman energi dengan bintangnya Bambang Pamungkas kan ? Sudah melihat iklan shampoo versi Euro Vaganza kan ? Liat tidak iklan seluler yang taruhan bola dengan potong alis dan kumis ? Atau yang unik lagi (jika sering nonton pertandingan) pasti telah liat iklannya salah satu figur politik yang menyampaikan pesan nilai-nilai kehidupan. Itu loh, salah satu pemimpin partai politik yang lagi melakukan personal branding untuk dikenal pada Pemilu 2009.
Iklan politik sang politikus (sebut saja Bogel) tersebut jelas sangat memanfaatkan momen Euro sebagai ajang membangun publisitas diri. Karena diakhiri iklannya ia mengusung pesan “Bogel untuk Euro 2008”. Padahal selama saya mengikuti sepak bola Indonesia, kiprah sang Bogel untuk sepak bola tanah air bisa dikatakan nihil, nah apalagi untuk sepak bola Eropa (Euro). Apakah jangan-jangan si Bogel yang membelikan hak siar Euro (yang untuk dinikmari masyarakat Indonesia) ? Rasanya kok mungkin ya ? Nah Bogel, tim sukses dan agencynya ini yang menurut saya juga layak berterima kasih pada MNC, karena telah membawa tayangan Euro bisa dinikmati siapa saja.
Jika menilik alasan diatas berarti siaran Euro benar-benar membawa manfaat buat sebagian besar masyarakat Indonesia bukan ? Sebab bayangkan kalau aksi-aksi Cristian Ronaldo, Lukas Podolski, David Villa hanya bisa dinikmati di televisi berbayar ? Ehm…
Terakhir, cafe, hotel, hingga warung kopi pinggir jalan juga ikut merasakan nikmatnya ada siaran Euro. Kenapa ? Jawabnya, jelas menyangkut keuntungan yang didapat saat orang berbondong nonton bareng ditempat-tempat tersebut. Walau mungkin untuk ukuran warung kopi, ada juga yang nonton tapi tidak membeli apa-apa, atau membeli tapi bayar ngutang.
Kalau pembaca setuju dengan opini saya, berarti sudah saatnya kan kita berterima kasih kepada si penayang Euro di Indonesia, kan ? Bukan begitu Om Bogel ? Hehehe…
Salam Bola