Hujan mengguyur, Jakarta terendam !
Mungkin sekarang kalimat itu bukan sebuah headline atau berita yang menarik lagi, karena setiap hujan datang selalu ibukota dipastikan terendam air hujan.
Kalau sebelumnya banjir besar dikaitan dengan siklus lima tahunan, eh ternyata sekarang tidak lagi. Buktinya siklus lima tahunan baru berlangsung tahun 2007 kemarin, namun awal tahun ini banjir besar malah menyebar ke seluruh Jakarta. Istana yang biasanya “hebat” akhirnya kalah juga oleh banjir, dan Presiden SBY pun sampai-sampai harus menikmati sebagai korban banjir saat perjalanan dari Kerawang.
Sekali lagi kalau hanya banjir di Jakarta itu bukan berita besar, namun dampak yang ditimbulkan selalu menarik untuk disimak.
Selain Presiden SBY yang menjadi korban banjir, masih banyak pula cerita-cerita menarik lainnya. Ada cerita Yusuf Kalla yang pinjam mobil anaknya untuk dapat menerjang banjir, kelumpuhan jalan akses bandara, hingga kekacauan sistem bandara yang menyebabkan 92 penerbangan ditunda dan 85 penerbangan dialihkan. Inilah baru nilai berita dari banjir Jakarta yang dapat anda “nikmati” dibeberapa media.
Jika bicara banjir Jakarta para pakar, ahli dan pejabat daerah sering kali mengatakan penyebab banjir Jakarta karena kiriman dari daerah tinggi di Bogor yang saat ini tanahnya (seharusnya sebagai serapan) kini banyak dialih fungsikan sebagai bangunan (vila-vila).
Namun, sistem drainase yang buruk dan penurunan tanah di Jakarta (akibat banyaknya gedung bertingkat) ternyata juga menjadi penyebab utama banjir. Belum lagi yang terbaru, banjir di Jakarta disebabkan juga oleh naiknya air laut di pantai utara Jakarta.
Dengan makin banyaknya penyebab banjir di Jakarta, bisa dipastikan saat ini bila terjadi curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa jam, Jakarta akan terendam…
Bukan Jakarta mengapung seperti yang dikatakan oleh seorang kakek pada iklan portal berita di salah satu tv swasta. Yang ada sekarang bukan…
“Jakarta punya monorel. Jakarta Mengapung…Oke !”
tapi…
“Jakarta belum punya monorel. Jakarta Terendam…Not Oke !”
Sebuah “Pekerjaan Rumah” bagi pasangan Foke (Fauzi Bowo) dan Priyanto, untuk mengatasi bencana langganan ini, yang tentunya butuh peran aktif kita semua terutama masyarakat Jakarta.
Foto (EPA/Kurniawan) : Iring-iringan mobil Presiden SBY saat melintasi jalanan yang terjebak banjir, tampak suasana bagaimana paniknya para paspampres. Dengan merasakan sebagai korban banjir, kita semua berharap Presiden segera bertindak mengatasi problem banjir Jakarta ini.
Sedikit Komentar soal foto Kurniawan dari EPA. Menurut saya sebuah foto jurnalistik yang menarik, terutama dari komposisinya. Hebat, disaat momen mendadak masih bisa bermain dengan komposisi.
0 comments on “Jakarta Terendam? Not Okay!”Add yours →